Kapan anak harus dilatih untuk menjalankan puasa ramadhan sebagai salah satu Rukun Islam? Anak-anak mulai dari tingkat TK hingga SD sudah bisa dilatih berpuasa ramadhan.
Masa latihan puasa bagi anak-anak tidaklah boleh dipaksakan karena itu akan melemahkan semangat dan pandadangan mereka terhadap ibadah yang full menahan nafsu ini.
Ketika untuk pertama kali anak melakukan puasa berilah mereka reward atau hadiah jika mereka mampu menyelesaikan puasanya hingga beberapa jam setelah sahur dan imsak.
Jika target yang ditetapkan tersebut tidak tercapai dan anak keburu ngambek, maka orang tua tetap harus menghargai usaha yang telah dilakukan anak dengan memberinya setengah dari hadiah yang dijanjikan.
Kebetulan sewaktu saya masih TK dan SD, keluarga kami khususnya orang tua tidak pernah mengenal system reward bagi anak-anaknya yang berpuasa fulltime 1 hari. Maklumlah mungkin karena kesibukan orang tua dan kondisi ekonomi, tapi hal itu tidak membuat saya dan adik-adik tidak bersemangat menjalankan puasa.
Saya bahkan merasa sayang untuk melepas puasa ketika masih duduk di kelas 2 SD dimana waktu itu saya mengalami demam. Sebenarnya mama sudah membolehkan untuk tidak puasa dan meghidangkan segelas teh manis untuk berbuka disiang hari, tapi karena kecintaan saya pada ibadah ini, saya tetap melanjutkan puasa hingga waktu magrib dan berbuka tiba.
Di bulan puasa lain kesempatan sewaktu masih SD, saya dan mungkin juga sobat semua pernah melakukan kecurangan. Dimana didepan ortu kita masih berlagak masih puasa padahal sebenarnya puasa kita telah batal karena meneguk air minum walau Cuma seteguk saja karena saking dahaganya, padahal tinggal 2 jam lagi waktu berbuka. Sungguh sangat saying... hi..hi.. itulah dinamika anak sd belajar puasa.
Nah, sekarang apakah sobat masih mencurangi ibadah sobat? Ingat lho sobat semua sudah harus mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah. Jadi bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakan setiap ibadah wajib dan kalo perlu perbanyaklah ibadah sunat agar catatan amal kita menjadi sempurna.
Masa latihan puasa bagi anak-anak tidaklah boleh dipaksakan karena itu akan melemahkan semangat dan pandadangan mereka terhadap ibadah yang full menahan nafsu ini.
Ketika untuk pertama kali anak melakukan puasa berilah mereka reward atau hadiah jika mereka mampu menyelesaikan puasanya hingga beberapa jam setelah sahur dan imsak.
Jika target yang ditetapkan tersebut tidak tercapai dan anak keburu ngambek, maka orang tua tetap harus menghargai usaha yang telah dilakukan anak dengan memberinya setengah dari hadiah yang dijanjikan.
Kebetulan sewaktu saya masih TK dan SD, keluarga kami khususnya orang tua tidak pernah mengenal system reward bagi anak-anaknya yang berpuasa fulltime 1 hari. Maklumlah mungkin karena kesibukan orang tua dan kondisi ekonomi, tapi hal itu tidak membuat saya dan adik-adik tidak bersemangat menjalankan puasa.
Saya bahkan merasa sayang untuk melepas puasa ketika masih duduk di kelas 2 SD dimana waktu itu saya mengalami demam. Sebenarnya mama sudah membolehkan untuk tidak puasa dan meghidangkan segelas teh manis untuk berbuka disiang hari, tapi karena kecintaan saya pada ibadah ini, saya tetap melanjutkan puasa hingga waktu magrib dan berbuka tiba.
Di bulan puasa lain kesempatan sewaktu masih SD, saya dan mungkin juga sobat semua pernah melakukan kecurangan. Dimana didepan ortu kita masih berlagak masih puasa padahal sebenarnya puasa kita telah batal karena meneguk air minum walau Cuma seteguk saja karena saking dahaganya, padahal tinggal 2 jam lagi waktu berbuka. Sungguh sangat saying... hi..hi.. itulah dinamika anak sd belajar puasa.
Nah, sekarang apakah sobat masih mencurangi ibadah sobat? Ingat lho sobat semua sudah harus mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah. Jadi bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakan setiap ibadah wajib dan kalo perlu perbanyaklah ibadah sunat agar catatan amal kita menjadi sempurna.
No comments:
Post a Comment