Sunday, July 12, 2015

Persiapan Yang Biasa Dilakukan Menjelang Lebaran

Tidak terasa bulan ramadhan akan segera berlalu, itu artinya masa penggemblengan diri dengan berpuasa sebulan penuh akan segera kita akhiri. Sebagai suka cita atas keberhasilan sebulan penuh, Umat Islam di anugerahi sebuah hari raya untuk menyambut kemenangan, yaitu Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa kita kenal dengan istilah lebaran.

Fenomena unik selalu terjadi setiap tahunnya dalam menjalani ibadah puasa, Dimana masyarakat akan berbondong-bondong memenuhi Masjid dan Mushalla saat awal ramadhan hingga pertengahannya dan Mulai pertengahan ramadan hingga akhirnya masyarakat akan berbondong-bondong memenuhi pusat perbelanjaan atau mall dan supermarket.

Padahal, Pahala ibadah qiyamul lail dibulan puasa akan semakin berlipat ganda di pertengahan hingga akhir ramadhan dan sebagai motivasi bagi umat Islam. Allah mengkhususkan pada malam-malam ganjil akhir ramadhan, biasanya di artikan sebagai malam ke 21 hingga 29 ada suatu malam yang nilai pahalanya sama dengan 1000 bulan alias 84 tahun beribadah atau berbuat kebaikan.

Tapi memang dasar manusia yang lebih cenderung mengikuti dan memburu dunia yang fana mereka cenderung mengabaikan momen fantastis untuk panen amal dan penghapusan dosa. Kita lebih senang menghabiskan sisa ramadhan dengan kegiatan yang sama sekali tidak ada nilai ibadahnya dan terkesan malah melakukan pemborosan dengan membeli segala hal untuk menyambut Hari Raya Lebaran. Padahal tidak ada sama sekali tuntunan untuk mempersiapkan segala hal menyambut idul fitri.

Apa saja kegiatan masyarakat yang biasa dilakukan untuk menyambut Idul Fitri atau hari lebaran ? Kami coba rangkum dari fenomena yang ditemui dilapangan ;

1. Membeli Baju Lebaran (baju, celana, mukena, sajadah dan sepatu/sandal)
2. Membuat atau membeli kue dan minuman untuk lebaran
3. Membeli perlengkapan lebaran (seperti ; kursi lebaran, perabot rumah tangga, bunga lebaran dll)
4. Mengecat rumah untuk lebaran
5. Menukarkan uang receh untuk angpao lebaran

Dari kelima poin di atas akan dilakukan oleh semua kalangan, baik orang berada maupun orang biasa saja. Bahkan tak sedikit orang-orang tersebut rela berhutang untuk mempersiapkan momen spesial ini, meskipun tidak ada kewajiban dalam agama, tapi budaya dan tradisi yang sudah mengakar dimasyarakat menjadikannya sebuah keharusan.

Padahal jika kita mau berpikir secara rasional dan tidak terpengaruh dengan lingkungan dan gunjingan teman atau tetangga tentulah kita tidak akan direpotkan dengan fenomena tersebut. Pokoke intinya dalam melaksanakan puasa dan menyambut lebaran kita perbanyak amal ibadah dan rasa syukur atas segala karunia yang telah kita rasakan.